Jakarta,10/2 (ANTARA) - Iran mengharapkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tidak diperalat oleh negara Adidaya untuk memaksakan kepentingan kepada negara-negara yang tidak sejalan dengan mereka demi terciptanya perdamaian di Timur Tengah, ujar Duta Besar Iran untuk Indonesia Mahmoud Farazandeh.

"PBB maupun Dewan Keamanan jangan mau diperalat negara Adidaya atau zalim untuk menekan negara-negara yang tidak sejalan dengan kepentingannya," ujar Mahmoud di Jakarta usai perayaan HUT Revolusi Islam ke-33 di Jakarta, Jumat malam.

Dengan demikian, lanjut Mahmoud, perdamaian yang selama ini diimpikan di kawasan Timur Tengah akan tercipta. Selain meminta PBB untuk tidak menjadi alat, Mahmoud menambahkan bahwa ada beberapa kunci agar terciptanya perdamaian di kawasan itu seperti mempersatukan bangsa-bangsa di Timur Tengah dan memberikan kebebasan untuk berpendapat dan mengekspresikan diri, dan menghormati hak dasar sebuah bangsa

"Persatuan antara bangsa-bangsa di Timur Tengah adalah kuncinya utamanya," tambah dia

Dia mengatakan Iran memiliki harapan yang sangat besar dengan perjuangan negara-negara yang menginginkan kemerdekaan dan kedaulatan negara yang seutuhnya.

Sejumlah negara yang duduk di Dewan Keamanan PBB seperti China, terus mendorong perdamaian di kawasan Asia Barat itu. Kawasan itu strategis karena memiliki 40 persen dari cadangan minyak dunia.

Namun selama beberapa bulan terakhir ketegangan di kawasan Timur Tengah mengalami peningkatan terutama setelah Iran melontarkan ancaman akan memblokade jalur pengiriman minyak melalui Selat Hormuz, apabila negara-negara Barat menerapkan embargo ekspor minyak dari Iran.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memperketat sanksi ekonomi terhadap bank sentral Iran dan industri minyak Iran dalam beberapa pekan terakhir. Tujuannya untuk menekan Teheran agar menghentikan pengayaan uranium, yang dituding untuk tujuan militer. Namun Teheran membantah dan mengatakan pengayaan itu dilakukan untuk tujuan sipil.

(T.I025)