1. Di Malaysia sangat mudah menemukan dalam 1 rumah terdapat 2-5
mobil dan mobil bisa digunakan sampai kapanpun selama masih layak
jalan. Di Singapore hanya orang yang sangat kaya saja yang bisa punya
mobil itupun maksimal hanya 10 tahun, sesudah itu mobil harus dibuang.
Bila ingin mobil lagi maka harus membeli lagi.
2. Di Malaysia, pendidikan gratis dari level TK-SMA bahkan semua
siswa mendapat uang saku RM 100 – RM 200 setiap bulannya untuk membeli
buku, tas, sepatu, seragam dll. Di Singapore, pendidikan sangat mahal
dan tidak ada yang gratis, semua wajib bayar.
3. Di Malaysia, penghasilan suami dibawah RM 3000/bulan (Rp 9
juta) masuk kategori miskin dan berhak mendapat bantuan kerajaan RM
500/bulan (Rp 1,5 juta). Di Singapore, tidak ada bantuan kerajaan
terhadap penghasilan dibawah level tertentu dari rakyatnya.
4. Di Malaysia, setiap usahawan yang usahanya dilihat dari data
kerajaan mulai menanjak naik, akan mendapat bantuan kerajaan berupa
peralatan produksi dan berbagai kemudahan. Di Singapore semua usahawan
berjuang sendiri.
5. Di Malaysia rata2 ibu rumah tangga adalah para bussineswomen
yang tanggguh, mereka memiliki usaha yang rata2 sudah mapan dan
berpenghasilan tinggi bahkan tidak jarang ada yang usaha mereka sudah
lintas negara dan benua. Ditengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga
dengan banyak anak, 5-9 anak, masih sempat mereka mengurus usaha yang
kalo untuk ukuran kita di Indonesia tergolong bisnis besar. Di
Singapore, rata2 wanita bekerja di kantor dengan gaji pas2an dan biaya
hidup yang tinggi.
6. Di Malaysia, semua orang Malaysia bisa punya landing property
(rumah dengan halaman) dengan harga murah sertifikat hak milik pribadi
dan boleh mencicil pada kerajaan sesuai penghasilan suami, serta boleh
mencicil sampai 40 tahun. Di Singapore, orang Singapore hanya bisa
tinggal di flat seperti sangkar burung, itupun dengan harga yang sangat
mahal, cicilan maksimal 10 tahun dan SERTIFIKAT HAK MILIK KERAJAAN,
kapanpun kerajaan berhak mengambil flat tersebut dan pemilik flat pindah
lalu mencicil flat yang baru sehingga siang malam suami istri di
Singapore kerja keras untuk membayar cicilan flat.
7. Di Malaysia para ibu dipersilakan memiliki anak sebanyak
mungkin karena gratisnya biaya pendidikan, murahnya biaya hidup,
murahnya pengobatan, subsidi biaya hidup, dan banyaknya subsidi yang
lain dari kerajaan. Di Singapore, suami istri sangat sedikit yang punya
anak, kalaupun punya anak maksimal hanya 1 karena semua serba mahal dan
tidak ada yang gratis.8. Di Malaysia, orang Malaysia bisa punya tanah
yang banyak dengan sertifikat hak milik pribadi. Di Singapore, ini hanya
sebuah mimpi.
8. Di Malaysia, orang menikah di usia yang sangat muda untuk
ukuran kita di Indonesia, TERNYATA MENIKAH DI USIA YANG SANGAT MUDA
membuat orang Malaysia sangat produktif dalam berusaha, bekerja dan
menghasilkan karya besar untuk bangsanya karena tidak terpikir pacaran
yang mengakibatkan terjadinya perzinahan. Di Singapore, hari ini sangat
jarang orang terpikir untuk menikah, karena menikah, punya anak dll
adalah semua biaya yang sangat mahal. Adalah hal yang lazim orang
tinggal dalam 1 rumah tanpa menIkah alias kumpul kebo yang ini
dilegalkan pemerintah Singapore bahkan dianjurkan para mahasiswa untuk
kumpul kebo di dalam asrama di Universitas Teknologi Nanyang yang sangat
terkenal di Singapore.
9. Di Malaysia sangat sulit menemukan bayi lahir diluar nikah.
Di Singapore, aborsi di negara ini adalah menduduki peringkat tertinggi
kedua setelah Inggris.
10. Di Malaysia, sangat sulit menemukan orang bunuh diri. Di
Singapore, tidak kurang dari 462 kasus bunuh diri setiap tahunnya baik
dengan cara melemparkan diri ke kereta api yang sedang melaju kencang,
lompat dari flat lantai 17, menenggelamkan diri ke waduk atau cara bunuh
diri favorit mahasiswa Indonesia yang kuliah di Singapore yaitu
menghantamkan kepala ke dinding kaca kelas yang sering gaglnya dan angka
ini terus meningkat setiap tahun, oleh karena itu tidak heran bila kita
ke Singapore hari ini, polisi dan tentara sangat banyak berjaga2
dimana2 baik berpakaian lengkap dan bersenjata maupun berpakaian sipil
begitu juga kamera CCTV ada di setiap sudut bagunan di Singapore. Hidup
di Singapore bagaikan hidup dalam penjara dan diawasi 24 jam.
11. Tingkat kejahatan di Malaysia sangat rendah. Tingkat kejahatan
di Singapore tergolong cukup tinggi, jemuran dan sandal saja bisa hilang
disamping flat. Rata2 flat di Singapore berpintu ganda, seperti
penjara, namun karena semua media di Singapore dikuasai dan dimiliki
pemerintah maka hanya berita baik saja yang dimuat.
12. Di Malaysia, orang bekerja secara proporsional dan hidup
bahagia. Di Singapore orang bekerja seperti mesin sampai 16-18 jam/hari
dan hidup penuh tekanan. Bila kita menggunakan MRT dan melintas di
sekitar Raffles Place Interchange (Pusat Distrik Bisnis terbesar di
Singapore) pada jam 9 malam, yang tampak bukan wajah2 sumringah atau
penuh senyum karena sudah pulang kantor, tapi wajah2 kusut masai dengan
pikiran yang sama “Aduh sudah malam, besok pagi jam 5 harus sudah kerja
lagi”
Sedikit catatan ini semoga menambah wawasan kita semua tentang seperti apa negara tetangga kita.